Ternyata kalimat melarang berimbas ke psikologis

Ternyata kalimat melarang berimbas ke psikologis

Saskiapos- Kalimat melarang, memang sering kita dengar. Baik dalam keluarga maupun di lingkungan luar rumah. Melarang hanya untuk sekedar mengingatkan sesuatu yang tak baik merupakan salah satu bentuk perhatian dan rasa khawatir kepada orang tersayang.

Namun sayangnya, dibalik kalimat melarang tersebut, tak semua bisa dirasakan positif. Bahkan bukan tidak mungkin, jika larangan tersebut justru dianggap membatasi hidup mereka.

Ternyata kalimat melarang berimbas ke psikologis

Sama halnya jika larangan itu ditujukan kepada teman atau anggota keluarga dengan diabetes agar tak makan atau minum yang manis. Kecenderungannya, semakin dilarang, dorongan dari dalam untuk mencoba semakin besar. 

Dampaknya bila larangan dilakukan berulang-ulang bisa menjadi beban pikiran. Kalau sudah begitu mudah memicu timbulnya stres.

Padahal, stres dapat memicu naiknya gula darah dalam tubuh, tentunya efek tersebut berbahaya karena tubuh penderita diabetas tidak mampu mengantisipasi kenaikan gula darah.

Lalu bagaimana caranya supaya mereka tak merasa berbeda dalam menikmati makanan atau minuman yang sama?

Berikut tipsnya:

1. Manis
Sama halnya dengan rasa manis yang biasa didapat dari gula pasir. Anda dan orang kesayangan yang kebetulan diabetesi masih bisa kok bersama-sama menghindari gula pasir, dan merasakan manis dengan gula rendah kalori.

Pada akhirnya, Anda tidak perlu melarang-larang, keluarga Anda yang diabetes tak akan merasa terkungkung dan stres karena dilarang. Hidup sehat, bisa menyenangkan untuk Anda dan keluarga, mulailah dari sekarang.

2. Jadilah seperti mereka
Kuncinya adalah empati. Ya, ketika Anda membedakan apa yang Anda dapatkan dengan apa yang mereka dapatkan, secara tidak langsung Anda menempatkan mereka di posisi yang ‘tidak normal’.

Perlakuan seperti ini jelas memancing mereka menginginkan hal-hal yang tidak boleh mereka dapatkan, dan memancing Anda untuk terus melarang.

Dibandingkan mereka yang harus mengubah gaya hidup, mengapa tak sekalian saja terapkan gaya hidup lebih sehat untuk keluarga? Beri perlakuan yang sama untuk Anda dan penderita diabetes yang tinggal bersama Anda. Misalnya, dibandingkan menanak nasi putih dan nasi merah, mengapa tidak memasak nasi merah saja untuk sekeluarga.

Dengan menu santapan yang sama, diabetesi tidak merasa dibedakan, sekaligus menambah kebersamaan. Bonusnya, menu makanan yang aman untuk diabetesi mutlak sehat juga untuk Anda, sehingga risiko diabetes bisa diturunkan.

Nahh..bagaimana sahabat, semoga bermanfaat yah..untuk kalian semua. Sekian info mengenai, Ternyata kalimat melarang berimbas ke psikologis.

Salam : saskia
Sumber : doktersehat.com

Subscribe to receive free email updates:

2 Responses to "Ternyata kalimat melarang berimbas ke psikologis"

  1. Di jaman sekarang, ini harus lebih condong, untuk memberikan nasihat dan pengarahan, dibanding dengan "MELARANG"...
    Untuk tips-tips terima kasih banyak sudah berbagi pengalaman... :D
    Salam,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah sama" mas dedi. Makasih yah udh kunjung. Ku tunggu lg kunjunganya nanti yah.hehehhe

      Delete

Mau tau dong komentarmu sahabat...?